Bengkulu – Menindaklanjuti arahan Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu mulai membangun kerja sama konkret dengan perusahaan besar di daerah. Salah satunya adalah kunjungan resmi ke PT. Tenaga Listrik Bengkulu (PT. TLB), perusahaan pembangkit listrik yang merupakan Penanaman Modal Asing (PMA).

Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Kepala Disnakertrans Provinsi, Dr. H. Syarif, didampingi para kepala bidang terkait, termasuk dari bidang Pengawasan, Penempatan, dan Pelatihan. Juga hadir PT. Sucofindo sebagai pendamping dalam analisis bahan berbahaya serta penyedia jasa K3.

Dalam pertemuan tersebut, Disnakertrans mendorong PT. TLB dan mitranya PT. PCIP untuk menyampaikan informasi lowongan kerja secara rutin dan memanfaatkan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai mitra pelatihan calon tenaga kerja.

“BLK bisa dilibatkan sebagai pelaksana pelatihan maupun penyedia instruktur. Ini penting untuk menyiapkan SDM lokal yang siap kerja,” jelas Syarif.

Direktur PT. TLB, Mr. Chao, menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi. Ia mengatakan perusahaan ke depan akan membutuhkan banyak tenaga kerja dan ingin agar warga Bengkulu bisa bekerja di daerah sendiri.

“Kami siap bekerja sama dengan Disnaker agar tenaga kerja lokal lebih siap dan nyaman bekerja di sini,” ujarnya.

Selain itu, PT. Sucofindo menjelaskan rencana riksa uji K3 di lingkungan PT. TLB yang akan dimulai 15 April 2025 selama tiga minggu. Pemeriksaan akan mencakup delapan mesin produksi dan alat kerja lainnya. Perusahaan diharapkan menyediakan ruang dan personel selama proses berlangsung.

Disnakertrans juga melakukan pembinaan terkait Norma Kerja, termasuk kewajiban pelaporan tenaga kerja asing, pembayaran PNBP, dan aturan lain sesuai Permenaker No. 13 Tahun 2013.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi memperkuat hubungan dengan dunia usaha dan meningkatkan penyerapan tenaga kerja lokal secara berkelanjutan.