Bengkulu – Anggota DPD RI Dapil Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., MSM, menyatakan dukungannya terhadap percepatan pengerukan dan revitalisasi Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Langkah ini dinilai krusial untuk mengatasi krisis pangan dan keterisolasian yang kini dialami masyarakat di Pulau Enggano.
Menurut Destita, Pelabuhan Pulau Baai memegang peran vital sebagai pintu utama distribusi logistik, baik kebutuhan pokok maupun hasil bumi dari Pulau Enggano ke wilayah daratan Bengkulu dan sekitarnya.
“Jadi dengan adanya pengerukan ini, Pelabuhan Pulau Baai akan menjadi lebih baik. Tidak hanya dikeruk tapi juga direvitalisasi,” ujar Destita pada Sabtu (12/4).
Ia menjelaskan bahwa banyak potensi ekonomi dari Pulau Enggano, seperti pisang, emping, hasil peternakan sapi, dan hasil laut yang selama ini sulit disalurkan karena hambatan infrastruktur pelabuhan.
“Dengan perbaikan yang menyeluruh, InsyaAllah bukan hanya daerah provinsi atau kabupaten/kota saja yang maju, tapi masyarakat di Pulau Enggano juga bisa berkembang,” tegasnya.
Destita menambahkan bahwa ia akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Enggano ke tingkat pusat. Tujuannya agar proyek revitalisasi pelabuhan dapat segera direalisasikan.
“Revitalisasi ini sangat penting agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat Bengkulu secara luas, termasuk mereka yang tinggal di wilayah terluar seperti Enggano,” pungkasnya.
Diketahui, lebih dari 4.000 warga di Pulau Enggano kini menghadapi kondisi darurat akibat ketiadaan transportasi kapal selama lebih dari dua pekan. Ketua Pengurus Daerah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Enggano, Mulyadi Kauno, mengatakan bahwa keterlambatan kapal menyebabkan pasokan bahan pokok, BBM, dan pengiriman hasil panen pertanian tersendat.
“Mulai dari kebutuhan bahan pokok, pasokan BBM dan pengiriman hasil panen pertanian semua sudah tersendat sekarang,” ujar Mulyadi.