Kepahiang – Harga sayur-mayur yang anjlok pasca Lebaran membuat petani di Desa Suro Muncar, Kabupaten Kepahiang, membuang hasil panen mereka ke pinggir jalan. Aksi tersebut terekam dalam video yang diabadikan warga dan tersebar luas di media sosial.
Dalam video terlihat masyarakat berebut mengambil sayuran segar seperti tomat dan buncis yang dibuang dalam jumlah besar di pinggir jalan gang proyek desa. “Ayo-ayo yang mau sayuran gratis dibuang nah. Ambil aja sepuasnya, efek harga anjlok,” ujar seorang warga dalam video.
Diketahui, harga komoditas sayuran seperti terong, buncis, dan tomat kini hanya mencapai Rp500 per kilogram. Sebelumnya, menjelang Lebaran, harga tersebut sudah relatif rendah yakni sekitar Rp1.000 per kilogram. Padahal, pada momen Lebaran tahun-tahun sebelumnya, komoditas seperti buncis dapat dijual hingga Rp10.000 per kilogram karena tingginya permintaan.
Sayuran yang dibuang tampak dalam kondisi masih baik dan terbungkus dalam karung. Para petani mengaku kecewa karena nilai jual yang tidak masuk akal dan tidak sebanding dengan biaya produksi maupun tenaga kerja.
Aksi ini menuai beragam reaksi dari masyarakat. Sebagian warga mendukung langkah tersebut sebagai bentuk protes terhadap harga pasar yang tak berpihak pada petani. Namun, tidak sedikit yang menyayangkan tindakan itu karena dianggap mubazir.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari dinas terkait atas fenomena ini. Petani berharap ada solusi jangka panjang untuk kestabilan harga hasil pertanian pasca musim panen dan hari besar keagamaan.