Bengkulu – Senator apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.S.M., menyoroti kekurangan tenaga apoteker di rumah sakit-rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu. Hal ini disampaikan usai pertemuan dengan apoteker di daerah, kemarin (16/2). Menurutnya, dari 27 rumah sakit, baik swasta maupun negeri, tidak semuanya memiliki tenaga apoteker yang memadai.
“Tadi disampaikan dari perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi bahwa dari 27 rumah sakit swasta maupun negeri yang ada di Bengkulu, tidak semuanya memiliki tenaga apoteker. Tentunya hal ini perlu menjadi perhatian karena bagaimanapun apoteker itu diperlukan untuk rumah sakit,” ujar Destita dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Destita menekankan pentingnya mendorong semua rumah sakit di Provinsi Bengkulu untuk memiliki tenaga apoteker mengingat perannya sangat erat dalam dunia kesehatan khususnya di kefarmasian.
Destita juga menyoroti perlunya analisis jabatan tenaga profesi apoteker di Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Hal ini perlu didiskusikan kembali karena saat ini analisis jabatan tersebut belum ada. Padahal, keberadaan tenaga apoteker sangat penting dalam pengadaan obat di Dinas Provinsi Bengkulu.
“Disampaikan juga untuk analisis jabatan tenaga profesi apoteker itu di Dinas ini saat ini perlu didiskusikan lagi. Karena tidak ada. Padahal untuk pengadaan obat itu sangat penting, tenaga apoteker itu harus ada di Dinas Provinsi Bengkulu,” jelasnya.
Destita juga mengusulkan adanya spesialisasi dalam profesi apoteker, mirip dengan spesialisasi yang ada pada profesi dokter. Maksudnya apa yang diperjuangkan saat ini oleh tenaga farmasi di rumah sakit adalah adanya spesialis dari profesi apoteker.
“Jadi kalau dokter kan ada spesialis penyakit dalam, spesialis kebidanan. Nah, ini apoteker ini kan ada yang kompetensinya juga sudah lebih. Jadi tidak sudah berpuluh tahun memilih kompetensi. Tapi untuk apoteker kita sedang memperjuangkan supaya ada spesialis apoteker,” paparnya.
Usulan ini akan disampaikan ke pemerintah daerah dan pusat, dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Bengkulu, khususnya dalam hal pengelolaan obat dan farmasi. Destita berharap pemerintah dan pihak terkait dapat menindaklanjuti berbagai permasalahan yang dihadapi oleh tenaga apoteker.
“Kita harus mendorong bersama supaya setidaknya semua rumah sakit di Provinsi Bengkulu ada tenaga apotekernya. Ini penting untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,” pungkasnya.