Bengkulu – Kepala Kantor Wilayah Bulog Bengkulu, Dody Syahrial, menjelaskan Bulog akan membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga Rp 6.500 per kilogram (kg), naik dari sebelumnya Rp 6.300 per kg.

Sementara itu, harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan menjadi Rp 8.200 per kg dari Rp 8.000 per kg sebelumnya.

“Harga beras pun naik menjadi Rp 12 ribu per kg, dari sebelumnya Rp 11 ribu per kg,” ungkap Dody, Minggu, 19 Januari 2025.

Bulog memastikan akan menerapkan HPP ini untuk menyerap hasil panen petani. Namun, pembelian akan disesuaikan dengan kualitas gabah dan beras.

Untuk GKP, kadar air maksimal 25 persen dan kadar kotoran maksimal 10 persen menjadi standar kualitas. Apabila tidak memenuhi kriteria tersebut, pembelian akan dilakukan dengan harga penyesuaian sesuai aturan Kepala Badan Pangan Nasional.

“Kebijakan HPP ini mulai berlaku sejak 15 Januari 2025,” jelas Dody.

Koordinasi dengan Petani

Bulog akan berkoordinasi dengan kelompok tani untuk memastikan hasil panen dapat diserap sesuai dengan HPP. “Koordinasi ini penting agar petani bisa menjual gabahnya kepada kami,” tambah Dody.

Dody juga menyebutkan bahwa panen raya di Provinsi Bengkulu akan berlangsung pada Februari dan Maret mendatang. “Kami akan memastikan seluruh hasil panen petani dapat diserap maksimal,” tegasnya.

Penyerapan hasil panen ini diharapkan dapat memperkuat stok cadangan pangan pemerintah (CPP) dan mendorong daya beli masyarakat. Kenaikan HPP diyakini akan memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. **