Bengkulu – Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pertashop Merah Putih Indonesia (HPMPI), Steven, menyampaikan bahwa Pertashop kini menjadi salah satu pilihan utama pemudik dalam mengisi bahan bakar minyak (BBM), khususnya di wilayah yang jauh dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
“Permintaan BBM di Pertashop meningkat tajam selama Lebaran, namun suplai dari Pertamina mengalami keterlambatan hingga 3 hari di beberapa lokasi. Hal ini tentu berdampak pada ketersediaan BBM bagi pemudik yang bergantung pada Pertashop,” ungkap Steven dalam keterangannya, Sabtu (5/4/2025).
Menurutnya, lonjakan konsumsi selama arus mudik dan balik Lebaran menunjukkan peran penting Pertashop dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat. Namun, peningkatan tersebut juga menimbulkan tantangan, terutama dalam hal distribusi BBM ke sejumlah titik Pertashop.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Pertamina telah memastikan stok BBM dalam kondisi aman sepanjang periode Lebaran. Meski demikian, kendala pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai memicu hambatan distribusi, yang kemudian diantisipasi dengan pengalihan pasokan dari provinsi tetangga.
“Namun, pengiriman dari luar daerah, terutama dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menyebabkan adanya keterlambatan di beberapa titik,” tambahnya.
Steven menjelaskan bahwa jarak distribusi yang lebih jauh menjadi salah satu faktor keterlambatan. “Jika dibandingkan, pengiriman dari Pulau Baai ke Mukomuko saja sudah cukup jauh. Dengan adanya suplai dari Lubuklinggau, beberapa Pertashop bahkan mengalami kekosongan stok dalam beberapa hari terakhir,” jelasnya.
Kondisi ini turut dirasakan para pemudik. Salah satu pengendara, Benny Junaidi, mengaku Pertashop sangat membantu pengendara yang kesulitan menjangkau SPBU. Namun, ia juga mengalami kendala karena beberapa Pertashop yang ia temui kehabisan stok BBM.
“Semoga ke depan distribusi BBM bisa lebih lancar,” harapnya.
Steven menegaskan, optimalisasi distribusi BBM menjadi langkah strategis demi menjamin kelancaran arus mudik dan balik. Peran Pertashop yang kian vital di daerah-daerah pelosok perlu ditunjang dengan sistem distribusi yang lebih tangguh dan responsif terhadap lonjakan permintaan musiman.