Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) bersama masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Pelindo Bengkulu, Senin (14/4). Aksi ini menyoroti terisolasinya Pulau Enggano yang berdampak pada stagnasi ekonomi dan akses logistik bagi warga setempat.

Aksi dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Kebijakan Publik KAMMI, Ridhoan P. Hutasuhut, yang juga bertindak sebagai koordinator lapangan. Dalam orasinya, Ridhoan menuntut transparansi dan kejelasan tanggung jawab dari pihak-pihak terkait, khususnya Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).

“Kita tidak bisa hanya fokus pada perbaikan. Yang lebih penting adalah mencari akar masalah dan siapa yang harus bertanggung jawab,” tegas Ridhoan saat berdialog dengan pihak Pelindo, perwakilan pemerintah daerah, dan KSOP.

Ridhoan menyampaikan bahwa jika Pelindo sudah memberikan konsesi pengelolaan kepada KSOP, maka tanggung jawab atas pemeliharaan pelabuhan sepenuhnya berada di tangan KSOP. Ia menegaskan, jika kewajiban itu tidak dijalankan, maka jalur hukum bisa ditempuh.

“Konsesi berarti tanggung jawab. Kalau tidak mampu merawat, berarti ada kelalaian yang harus dipertanggungjawabkan secara hukum,” ujarnya.

Tak hanya itu, Ridhoan juga mengkritik Gubernur Bengkulu atas sikapnya yang dinilai kurang tepat dalam merespons polemik Enggano. Ia menyayangkan gaya komunikasi gubernur yang dinilai terlalu mencari panggung di media sosial.

“Ini masalah serius yang berdampak langsung pada kehidupan warga. Jangan dijadikan konten. Pemimpin seharusnya hadir dengan solusi, bukan validasi,” tegasnya.

Ridhoan juga menegaskan agar Pelindo tidak dijadikan kambing hitam dalam persoalan ini. Ia meminta semua pihak menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing secara bertanggung jawab.

“Kalau Pelindo sudah sesuai regulasi, jangan mau disalahkan sepihak. Yang salah tetap salah, yang benar tetap benar,” ujarnya menutup pernyataan.

Aksi ini berhasil mendorong dialog terbuka antara Pelindo, KSOP, dan Pemda. Ketiganya sepakat untuk bersinergi menyelesaikan permasalahan logistik di Pulau Enggano. KSOP pun menyatakan komitmennya untuk bertanggung jawab atas pemeliharaan pelabuhan ke depan.