Bengkulu – Onschool Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Sekolah Manifestasi Inklusif, yang dipimpin oleh Fergita Fitri, telah meluncurkan agenda revolusioner Pemilihan Duta Kreator 2025. Program ini hadir sebagai wadah untuk menyalurkan potensi kreatif generasi muda di era digital, sekaligus menjadi agen perubahan dalam transformasi industri kreatif lokal dan global.
Visi dan Misi, Mengukir Sejarah di Era Digital
Program Duta Kreator 2025 mengusung visi untuk menjadi agen perubahan yang berkontribusi penuh dalam perkembangan digitalisasi melalui pemberdayaan kreativitas. Adapun misi utama program ini meliputi:
- Mendorong inovasi digital dengan mengajak para generasi muda memanfaatkan teknologi digital dalam penciptaan karya-karya inovatif.
- Fasilitasi kolaborasi dengan mendorong terciptanya sinergi antara kreator, pengusaha, dan pemangku kepentingan guna menghasilkan karya berdampak.
- Transformasi digital di Industri Kreatif dengan Mempercepat proses digitalisasi dalam industri kreatif, sehingga dapat bersaing di kancah global.
Ruang untuk Menghancurkan Batas Konvensi
Fergita Fitri, Chairman Yayasan Sekolah Manifestasi Inklusif, menyampaikan bahwa, “Duta Kreator adalah wadah inspirasi bagi generasi muda yang tidak hanya ingin berkarya, tapi juga berani memecah batasan dan mendobrak konvensi.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa setiap ide, sekecil apapun, memiliki potensi untuk menjadi terobosan yang mengubah wajah digital di masa depan. Inisiatif ini mengundang kreator dari berbagai disiplin untuk berkolaborasi, mengasah kemampuan, dan menciptakan perubahan nyata di masyarakat.
Untuk diketahui juga bahwa fergita adalah Seorang konten kreator yang juga memimpin Yayasan Sekolah Manifestasi Inklusif. Dengan keahliannya dalam mengolah konten digital dan semangat inovasi, Fergita Fitri telah menciptakan ruang bagi generasi muda untuk melampaui batasan konvensional dan mengekspresikan kreativitas secara autentik.
Kreativitas dan Ekspresi yang Menjadi Aksi
Rizki Auliya, Project Leader program, menambahkan, “Di sini, setiap ide adalah kemungkinan tak terbatas, dan setiap karya adalah pernyataan bahwa kreativitas bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi yang berpengaruh pada masyarakat.”
Ajang ini ditujukan bagi siswa-siswi berusia 13-17 tahun dari seluruh provinsi Bengkulu. Di masa bonus demografi 2030, saat mereka memasuki usia 18-23 tahun, kreativitas yang telah diasah akan memiliki peran strategis dalam membangun ekosistem digital yang dinamis. Rizky adalah seorang Ketua BEM FT Universitas Andalas tahun 2022 yang kini memegang peran kunci sebagai Project Leader. Pengalaman kepemimpinannya di dunia kemahasiswaan memberikan fondasi strategis dalam mengelola dan menginspirasi tim.
Sinergi Tanpa Gengsi, Membangun Ekosistem Kreator Digital
CEO Onschool Indonesia menegaskan bahwa program ini dirancang sebagai wadah kolaborasi lintas instansi tanpa mengedepankan gengsi, karena di masa depan generasi muda adalah penerus yang akan membawa perubahan signifikan.
“Kita mengundang berbagai lembaga, instansi, hingga komunitas untuk bersama-sama mendukung dan menyukseskan ajang yang akan mengangkat nama harum Bengkulu,” ujar CEO Onschool Indonesia.
Untuk diketahui juga Dani adalah Pemenang utama ajang Wirausaha Muda Pemula Berprestasi Kemenpora 2024, yang membawa semangat kewirausahaan dan inovasi. Keberhasilan Dani Fazli menjadi bukti bahwa kreativitas yang berpadu dengan jiwa wirausaha mampu menciptakan terobosan baru, menginspirasi generasi muda untuk berani mengambil risiko dan mengubah ide menjadi aksi nyata.
Panggilan untuk Generasi Emas Bengkulu
Duta Kreator 2025 bukan hanya sekadar kompetisi, melainkan platform inspiratif yang mengajak generasi muda untuk mengguncang dunia dengan karya tak biasa. Inisiatif ini merupakan bentuk pemupukan bibit kreativitas secara optimal, memastikan bahwa setiap peserta dapat berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih inovatif dan digital.