Bengkulu – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Bengkulu melaksanakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan resistensi antimikroba yang terintegrasi dengan kegiatan Posyandu di Desa Benteng Harapan, Kabupaten Kaur, Selasa (04/02/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bahaya stunting serta penggunaan antibiotik yang tidak rasional.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Tim I Infokom BPOM Bengkulu, Yunika Sary, S.Farm., M.Si., Apt. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara BPOM dan masyarakat dalam mencegah stunting serta mengendalikan resistensi antimikroba.
“Pencegahan stunting dan penggunaan antibiotik yang bijak harus dimulai dari tingkat keluarga. Peran aktif masyarakat sangat penting dalam mensukseskan program pemerintah,” ujarnya.
Sosialisasi yang dikombinasikan dengan kegiatan Posyandu ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk kader Posyandu, ibu yang memiliki balita, perangkat desa, dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Linau. Kegiatan ini menjadi wadah edukasi bagi masyarakat agar lebih sadar akan pentingnya asupan gizi yang baik bagi tumbuh kembang anak serta pemakaian antibiotik yang tepat guna.
BPOM Bengkulu berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat melalui berbagai program edukasi dan pemberdayaan. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat Desa Benteng Harapan dapat menjadi pionir dalam pencegahan stunting dan penggunaan antibiotik yang bertanggung jawab.
“Selain itu, pengetahuan yang diperoleh diharapkan dapat disebarluaskan kepada masyarakat sekitar, sehingga manfaat dari program ini bisa dirasakan lebih luas,” demikian Yunika.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BPOM dalam mendukung program kesehatan nasional dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan.