Bengkulu – Sejak Januari hingga akhir 2024, tercatat sebanyak 22.000 orang di Kota Bengkulu mengidap diabetes melitus. Dari jumlah tersebut, lebih dari 11.000 penderita adalah laki-laki, sementara 10.504 orang adalah perempuan.

Menurut Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, beberapa faktor utama penyebab meningkatnya kasus ini adalah faktor genetik dan kebiasaan pola makan yang tidak sehat.

Dinkes Kota Bengkulu mengungkapkan kasus diabetes melitus terus meningkat setiap tahunnya, terutama di kalangan anak muda dan lanjut usia (lansia).

“Kasus diabetes  meningkat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Penyebabnya adalah faktor genetik serta kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis,” kata Joni, Minggu.

Untuk menekan angka kasus diabetes, pemerintah mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam mengonsumsi makanan dan minuman, terutama yang tinggi gula. Edukasi mengenai pola hidup sehat juga terus dilakukan oleh puskesmas di seluruh wilayah kota.

“Kami mendorong anak-anak muda untuk menjalani pola hidup sehat. Kurangi konsumsi minuman dan makanan manis, serta perbanyak makan sayuran dan buah-buahan agar terhindar dari penyakit gula,” ujar Joni.

Menurutnya faktor penyebab utama tingginya kasus diabetes adalah kebiasaan mengonsumsi makanan tidak sehat dan minuman berkemasan dengan kadar gula tinggi.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi terkait pencegahan diabetes melitus. Dengan langkah ini, diharapkan angka penderita diabetes dapat ditekan di masa mendatang.