Bengkulu – Kanker ginjal merupakan salah satu jenis kanker yang kerap luput dari perhatian. Penyakit ini terjadi ketika sel-sel di ginjal berubah menjadi ganas dan tumbuh secara tidak terkendali. Jika tidak segera terdeteksi dan ditangani, kanker ginjal berpotensi menyebar ke organ tubuh lain dan mengancam nyawa penderitanya.

Yang menjadi masalah, kanker ginjal umumnya tidak menunjukkan gejala di tahap awal. Banyak kasus baru terungkap setelah penyakit sudah memasuki stadium lanjut, ketika pengobatan menjadi jauh lebih sulit dan peluang kesembuhan semakin kecil. Karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami faktor risiko, gejala, serta upaya pencegahannya.

Beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginjal antara lain kebiasaan merokok, obesitas, tekanan darah tinggi, serta riwayat keluarga yang pernah mengalami penyakit serupa. Selain itu, paparan zat kimia berbahaya dalam jangka panjang juga dapat memicu gangguan pada sel-sel ginjal. Gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol berlebihan dan makanan tinggi natrium, turut memperparah kerusakan pada organ vital ini.

Gejala kanker ginjal sebenarnya dapat dikenali jika penderita cukup awas terhadap perubahan tubuh. Salah satu tanda yang paling sering muncul adalah adanya darah dalam urine. Warna urine menjadi merah muda, kecokelatan, atau bahkan merah terang. Selain itu, penderita bisa merasakan nyeri di bagian punggung bawah, samping tubuh, atau panggul, meski tidak ada riwayat cedera sebelumnya. Rasa nyeri ini bisa datang secara tiba-tiba dan bersifat menusuk.

Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas juga bisa menjadi tanda awal kanker ginjal. Dalam waktu enam hingga dua belas bulan, berat badan penderita dapat berkurang secara drastis meski tidak ada perubahan pola makan atau aktivitas fisik. Di samping itu, kondisi yang disebut kaheksia — yaitu kehilangan massa otot dan nafsu makan — juga sering dialami oleh pasien kanker ginjal. Hal ini membuat tubuh semakin lemah dan rentan terhadap komplikasi lainnya.

Kanker ginjal juga mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur tekanan darah. Ketika fungsi ginjal terganggu, tekanan darah bisa melonjak tanpa sebab yang pasti. Jika tidak dikontrol, hipertensi dapat memperparah kerusakan ginjal dan mempercepat perkembangan sel-sel kanker. Selain itu, karena ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, penderita kanker ginjal sering mengalami pembengkakan di bagian kaki, pergelangan kaki, dan tungkai akibat retensi cairan.

Langkah paling efektif untuk menghadapi kanker ginjal adalah deteksi dini. Pemeriksaan rutin, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko, sangat disarankan. Pemeriksaan urine, tes darah, dan pencitraan medis seperti USG atau CT scan bisa membantu menemukan tanda-tanda awal kanker sebelum berkembang lebih jauh.

Dengan mengenali gejala dan faktor pemicunya, masyarakat diharapkan lebih waspada terhadap penyakit ini. Gaya hidup sehat, pola makan seimbang, dan menjauhi rokok serta alkohol dapat menjadi benteng pertahanan utama untuk mencegah kanker ginjal dan berbagai penyakit kronis lainnya.