1.000 Kader KAMMI Awasi Praktik Politik Uang di Kota Bengkulu
Bengkulu - Menjelang masa tenang Pemilihan Umum 2024, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bengkulu mengumumkan inisiatif strategis untuk mengawasi potensi praktik politik uang. Organisasi ini akan mengerahkan 1.000 kader yang tersebar di seluruh Kota Bengkulu untuk memantau dan melaporkan pelanggaran yang dapat merusak integritas demokrasi.
Ketua Umum KAMMI Daerah Bengkulu, Kemas Willdan Agawon, dalam konferensi pers di Sekretariat KAMMI, Minggu (24/11) menyampaikan bahwa langkah ini merupakan komitmen organisasi untuk memastikan pemilu yang jujur, adil, dan bermartabat. “Politik uang adalah ancaman serius bagi demokrasi kita. Ini bukan hanya soal memenangkan pemilu, tetapi soal menghancurkan moral bangsa. Kami hadir untuk memastikan bahwa proses pemilu berlangsung sesuai aturan,” ujar Kemas.
KAMMI Bengkulu telah mengikuti serangkaian kegiatan baik dari KPU Kota Bengkulu dan Bawaslu Kota Bengkulu terkait dengan peraturan-peraturan dan potensi kerawanan dalam Pilkada 2024, sehingga ini menjadi bekal untuk melakukan pemantauan dan pengawasan dalam Pilkada Serentak 2024.
Menurut Sekretaris Jenderal KAMMI Bengkulu Arsyi Arif Agami, kami telah menyiapkan link pengaduan terkait dengan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu untuk mempermudah pelaporan pelanggaran ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Kami telah menjalin komunikasi, insyaallah ini ikhtiar bersama untuk mewujudkan Pilkada yang bersih dan sehat,” kata Arsyi.
Masa tenang dianggap sebagai waktu yang krusial, di mana potensi politik uang biasanya meningkat. Para kader KAMMI akan disebar ke berbagai titik strategis, termasuk pasar dan wilayah yang rawan pelanggaran. Mereka akan memantau pergerakan yang mencoba memengaruhi pemilih dengan cara-cara yang tidak etis.
KAMMI Bengkulu menekankan pentingnya kolaborasi dengan Bawaslu, aparat keamanan, dan masyarakat umum untuk mengatasi politik uang. Kemas menyebutkan bahwa masyarakat juga memiliki peran besar dalam menjaga integritas pemilu. Ia mengajak warga Bengkulu untuk tidak tergoda dengan iming-iming uang atau barang yang diberikan oleh pihak tertentu.
“Kami ingin mengingatkan masyarakat bahwa satu suara yang diberikan atas dasar kebenaran memiliki kekuatan untuk membawa perubahan positif. Jangan jual suara Anda demi keuntungan sesaat,” tegasnya.
Dengan keterlibatan 1.000 kader KAMMI, diharapkan praktik politik uang dapat diminimalisasi, terutama di daerah-daerah yang selama ini dianggap rawan. Kemas optimis bahwa langkah ini akan memberikan dampak signifikan dalam menciptakan pemilu yang bersih dan transparan.
“Kami percaya, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kita bisa mewujudkan pemilu yang benar-benar mencerminkan kehendak rakyat,” tutupnya.
Masyarakat Bengkulu kini menanti hasil nyata dari inisiatif ini, sembari berharap pemilu 2024 dapat menjadi momen bersejarah yang memperkuat demokrasi Indonesia.