Bengkulu – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu mencatat data 131 kasus HIV/AIDS, yang menjadikan angka tersebut salah satu yang tertinggi secara nasional.

Dinkes akan melakukan pemeriksaan kesehatan di beberapa lokasi strategis, termasuk di kawasan lokalisasi Pulau Baai.

Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Hariyadi Tabrani, mengungkapkan pihaknya akan menurunkan tim kesehatan dari Puskesmas Padang Serai untuk mendukung kegiatan tersebut.

“Di kawasan itu ada petugas dari Puskesmas Padang Serai yang akan kita turunkan. Nantinya, mereka akan bekerja sama dengan lembaga masyarakat sebagai fungsi kontrol rutin dalam mencegah penularan penyakit,” ujar Joni.

Tempat hiburan seperti karaoke dan klub malam juga menjadi sasaran utama untuk kegiatan sosialisasi kepada para pengunjung. Dinkes berharap langkah ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan HIV/AIDS.

“Kita berupaya agar tidak ada tambahan kasus di tahun ini dan akan melakukan pengawasan ketat terhadap pasien yang sudah terinfeksi,” tambahnya.

Kelompok yang paling rentan terinfeksi HIV/AIDS di Bengkulu meliputi ibu rumah tangga, pengguna Napza, kelompok usia produktif (20 tahun ke atas), waria, dan pekerja seks komersial.

Namun, tantangan terbesar adalah stigma yang membuat banyak orang enggan melaporkan atau memeriksakan kondisi kesehatannya. “Masalahnya bukan hanya tempatnya, tetapi juga orang yang tidak memeriksakan kesehatannya,” jelas Joni.

Dinkes juga akan memperkuat program edukasi dan sosialisasi, khususnya di kalangan remaja, yang dianggap kelompok paling rentan.

Program ini akan digencarkan di sekolah dan kampus, memberikan pemahaman terkait bahaya seks bebas, penyalahgunaan narkoba, dan aktivitas berisiko lainnya.

Dinas Kesehatan berharap langkah-langkah ini dapat menekan angka kasus HIV/AIDS di Kota Bengkulu dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan.